Senin, 26 November 2012

Agar Si “Mungil” Tak Mudah Hilang


Oleh Taufiqurrahman
Dewasa ini ketergantungan bukan lagi soal kebutuhan primer, seperti makan, minum dan tempat tinggal. Ketergantungan pada barang-barang elektronik sekarang sudah tidak dapat dinafikan lagi. Sebagaimana di alami oleh Aris Budi, mahasiswa Kominisi Penyiaran Islam, UIN Sunan Kalijaga ini.
Kegemarannya sebagai blogger menuntuknya untuk selalu update terhadap informasi. Untuk update informasi ia harus pulang-pergi ke warnet. Maklum ia belum mempunyai laptop atau perangkat personal computer, sehingga ia tidak dapat menikmati wireless yang di sediakan dikampus maupun tempat-tempat lain.
Oleh karena itu, flash disk yang bentuknya mungil itu sangat penting terhadap sebagian besar hidupnya. “Saya kadang kebingungan jika tidak membawa flash disk seharian saja. Bahkan seperti ada yang kurang. Sama halnya jika kita tidak membawa dompet atau hanphone ketika pergi kemana gitu” ungkap mahasiswa semester 5 ini.
“karena begitu pentingnya, sementara aku tipe orang yang ceroboh, maka aku harus memikir bagaimana agar flas itu tidak mudah hilang” tambahnya.
Semenjak ia kuliah di UIN sunan Kalijaga pada tahun 2010 lalu, ia sudah kehilangan sekitar 4 flash disk. Ada yang tertinggal di Warnet, ada yang ketelingsut dan ada yang jatuh. Namun waktu kehilangan flash disk yang ke empat, menjadi pelajaran penting bagi pria yang hobi nulis dan berselancar di dunia maya ini.
“Saat itu, ada data sangat penting yang tidak bisa aku sebutkan, selain data-data paswood dan software-software” terannya. Setelah itu, ia menggunakan berbagai cara agar flash disknya tetap aman, tak tidak mudah hilang.
Inisiatif yang telah ia lakukan, diantaranya adalah memberikan tali atau semacam gantungan kunci agar mudah terlihat, dan mudah di temukan kalau hilang.”Kalau saya seringnya mengalungkan flash disk di leher, karena menurutku lebih mudah di ingat” ujarnya.
Tak hanya itu, memberi gantungan ataupun tali belum cukup. Menurut Aris cara seperti itu hanya berguna saat kita membawanya, tapi akan beresiko hilang ketika kita colokkan di komputer, terutama di warnet. Oleh karena itu, lanjutnya perlu inovasi, semisal memberikan kata “save flasmu” pada background flash disk. Sehingga ketika kita akan meng-eject flash disk, akan tersadarkan dengan pesan tersebut.
“Tapi yang paling utama, aku sarankan adalah terapkan kata ‘mana flasmu’ dalam otak anda saat akan meninggalkan komputer, itu kalau dilatih secara terus menerus akan terbiasa, seperti saya” pungkasnya dengan disertai ketawa ringan.

0 komentar:

Posting Komentar