Oleh
Muhammad Abdul Kholiq
Di indonesia banyak bermunculan mode fashion rambut dengan spesifikasi dan aliran serta follower sendiri. Ada yang menganut mode Mohak, Kriting, Kribo, Panjang terurai, Gimbal dan masih banyak lagi. Dari usia termuda sampai tertua hanya berbeda selera zaman saja. Di Yogyakarta sendiri banyak pilihan mode rambut dalam upaya menghias diri supaya terlihat percaya diri saat berinteraksi dan bergaul dengan manusia lainnya. Salah satunya adalah mode gimbal.
Di indonesia banyak bermunculan mode fashion rambut dengan spesifikasi dan aliran serta follower sendiri. Ada yang menganut mode Mohak, Kriting, Kribo, Panjang terurai, Gimbal dan masih banyak lagi. Dari usia termuda sampai tertua hanya berbeda selera zaman saja. Di Yogyakarta sendiri banyak pilihan mode rambut dalam upaya menghias diri supaya terlihat percaya diri saat berinteraksi dan bergaul dengan manusia lainnya. Salah satunya adalah mode gimbal.
Gimbal
pada hakikatnya merupakan mode fashion dengan cara membiarkan rambut panjang
lalu di rajut hingga menjadi satu kesatuan. Mirip dengan model kepang, hanya
saja pembuatan gimbal menggunakan teknik
rajut dengan jarum.
Masih ingatkah dengan artis sekaligus seniman mbah
Surip? Saya rasa sosok beliau lah yang paling mudah mengimpretasikan mode
rambut gimbal. Selama ini beliau memang lebih di kenal sebagai seniman musik
reggee dengan ciri khas rambutnya yang gimbal nan panjang. Selain mbah surip
masih banyak juga seniman, selebritis serta golongan pemuda-pemudi indonesia
juga menggemari mode rambut gimbal.
Di tengah himpitan
zaman modern ini mode rambut gimbal sering di interpretasikan sebagai golongan
anak jalanan yang mempunyai citra negatif, identik dengan obat-obatan
terlarang, minuman keras, tindakan free
sex dan citra negatif lainnya. Akan tetapi opini
yang selama ini berkembang dalam ranah realitas apakah sudah menemui titik
kebenaran? Golongan yang menganut mode gimbal pada dasarnya menganut
ajaran rastafari yaitu ajaran dari jamaika. Ada satu ajaran rastafari di
jamaika yang kontroversial yakni mewajibkan konsumsi sabu-sabu dengan dalih
semakin banyak menghayal maka akan semakin dekat pula raga kita dengan Tuhan.
Sedangkan rambut yang harus gimbal dan panjang, hal itu bisa di jabarkan dalam
konteks teologis bahwasanya dengan memelihara rambut panjang sama saja dengan
mensyukuri nikmat Allah dengan cara membiarkan rambut panjang dan tidak
memotongnya.
Fakhrul
Kholifi Bil Kha’(Scooteris Sex Independent) mengutarakan, “Pada dasarnya gimabal
memang tidak harus regge, dan begitu pula regge juga tidak harus gimbal”,
ungkapnya saat di temui ketika sedang menyeduh kopi di kedai kopi Blandongan
beserta kawan-kapan rastawan lainnya. Selain itu beliau mengungkapkan bahwasanya
ia tertarik dengan mode rambut gimbal karena, “pada dasarnya saya seorang
rastawan (penganut faham rastafari)”, tuturnya. “Selain unik dan menarik rambut
gimbal bagi saya juga memiliki nilai-nilai filosofis, hal itu terdapat pada
saat kita merajut rambut, hal itu melambangkan semangat solidaritas terhadap
sesama manusia. Perawatannya juga mudah, asal sering mandi dan sering shampoan
maka rambut juga akan terawat. Toh kalaupun kwatir rajutannya melar, dengan
rutin mandi hal itu tidak akan mempengaruhi kesehatan rambut”, pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar