Oleh
Tiya Oktaviana
Siapa
bilang limbah itu sampah? Ditangan seorang ibu rumah tangga asal Magelang,
limbah kain perca disulap menjadi aksesoris jilbab yang cantik dan unik. Sebut
saja Emma, pemilik Al-Munawaroh ini tak hentinya selalu mencari ide - ide baru
untuk mengkreasikan berbagai benda yang sudah tidak produktif untuk dijual dan
didaur ulang sedemikian rupa menjadi barang siap jual kembali. Melalui
tangannya kini ia telah memiliki banyak koleksi aksesoris berbahan dasar kain
atau yang sering disebut korsase. Tidak sulit membuat korsase ini. Bahan utama
yang dibutuhkan adalah kain itu sendiri.
Tidak
semua jenis kain bisa dijadikan korsase. Tergantung ketebalan dan kelenturan
kain tersebut untuk dibentuk menyerupai bentuk yang diinginkan. Jenis kain yang
biasa digunakan adalah sifon dan paris. Emma menuturkan bahwa kain jenis sifon
dan paris akan sangat mudah untuk dibentuk dengan kreasi yang kita inginkan,
selain itu tingkat ketebalan yang rendah mempermudah proses penjahitan
sehingga tidak merusak kain itu sendiri.
Bahan-bahan
lain yang dibutuhkan adalah kain flanel. Kain jenis ini memiliki ketebalan yang
bagus untuk dimanfaatkan sebagai dasar atau alas kain yang akan dibuat korsase.
Penggunaan kain flanel ini bertujuan memberikan daya kuat terhadap korsase
bunga sehingga nantinya ketika sudah terbentuk dia tidak mudah rusak oleh
sentuhan tangan. Peralatan yang digunakan diantaranya gunting, alat jahit
seperti jarum, benang, lem tembak, dan peniti. Selain kain flanel, korsase juga
harus dijahit dan di lem untuk menambah daya kuat sehingga lebih awet. Proses
menjahit diperlukan saat membentuk kain menjadi bunga, sementara lem digunakan
untuk mengelem peniti pada kain flanel.
Dari bisnis ini, wanita yang
tengah menanti putera keduanya ini mengaku mampu meraup jutaan rupiah hanya
dengan berjualan korsase. Saat ini ia telah membuka stand diberbagai mal
seperti mal malioboro, galeria mal, ramai pusat belanja, dan mengikuti berbagai
pameran yang ada, seperti pameran solo, GOR UNY, pameran Mandala Bakti
Wanitatama, dll. Bahkan ketika liburan tiba ia mampu mendulang puluhan juta
rupiah setiap event pameran.
0 komentar:
Posting Komentar