Senin, 22 Oktober 2012

Modal Limbah Raup Rupiah


Oleh Tiya Oktaviana
Siapa bilang limbah itu sampah? Ditangan seorang ibu rumah tangga asal Magelang, limbah kain perca disulap menjadi aksesoris jilbab yang cantik dan unik. Sebut saja Emma, pemilik Al-Munawaroh ini tak hentinya selalu mencari ide - ide baru untuk mengkreasikan berbagai benda yang sudah tidak produktif untuk dijual dan didaur ulang sedemikian rupa menjadi barang siap jual kembali. Melalui tangannya kini ia telah memiliki banyak koleksi aksesoris berbahan dasar kain atau yang sering disebut korsase. Tidak sulit membuat korsase ini. Bahan utama yang dibutuhkan adalah kain itu sendiri.
Tidak semua jenis kain bisa dijadikan korsase. Tergantung ketebalan dan kelenturan kain tersebut untuk dibentuk menyerupai bentuk yang diinginkan. Jenis kain yang biasa digunakan adalah sifon dan paris. Emma menuturkan bahwa kain jenis sifon dan paris akan sangat mudah untuk dibentuk dengan kreasi yang kita inginkan, selain itu tingkat ketebalan yang rendah mempermudah proses  penjahitan sehingga tidak merusak kain itu sendiri.
Bahan-bahan lain yang dibutuhkan adalah kain flanel. Kain jenis ini memiliki ketebalan yang bagus untuk dimanfaatkan sebagai dasar atau alas kain yang akan dibuat korsase. Penggunaan kain flanel ini bertujuan memberikan daya kuat terhadap korsase bunga sehingga nantinya ketika sudah terbentuk dia tidak mudah rusak oleh sentuhan tangan. Peralatan yang digunakan diantaranya gunting, alat jahit seperti jarum, benang, lem tembak, dan peniti. Selain kain flanel, korsase juga harus dijahit dan di lem untuk menambah daya kuat sehingga lebih awet. Proses menjahit diperlukan saat membentuk kain menjadi bunga, sementara lem digunakan untuk mengelem peniti pada kain flanel.
Dari bisnis ini, wanita yang tengah menanti putera keduanya ini mengaku mampu meraup jutaan rupiah hanya dengan berjualan korsase. Saat ini ia telah membuka stand diberbagai mal seperti mal malioboro, galeria mal, ramai pusat belanja, dan mengikuti berbagai pameran yang ada, seperti pameran solo, GOR UNY, pameran Mandala Bakti Wanitatama, dll. Bahkan ketika liburan tiba ia mampu mendulang puluhan juta rupiah setiap event pameran.

0 komentar:

Posting Komentar