Sabtu, 13 Oktober 2012

Sepatu Rasa 'Agar-agar'


Oleh Taufiqurrahman
Sepatu rasa agar-agar, itulah kesan pertama Intan Pratiwi mengenakan sepatu crocs. Menurutnya sepatu crocs memang lagi in di Indonesia, terutama di lingkungan kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Bentuknya yang kayak jelly menjadi dasar awal mengapa sepatu crocs  itu di gemari oleh anak muda” tutur mahasiswa semester lima jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Selain itu, bentuknya yang unik membuat sepatu crocs memiliki kesan tersendiri bagi orang yang melihatnya, ditambah dengan bahan material croslite yang telah terbukti kenyamanannya. “Bagiku sepatu crocs itu feminis sekali, terutama warna pink dan bahan yang di gunakan ” ketusnya.

Memang keunggulan pada desain dan bahan croslite inilah yang pada akhirnya membawa crocs berhasil meraih predikat Brand Of The Year 2007 oleh Drapers Footwear Awards.

Prestasi ini diraih dengan usaha keras. Latar belakang lahirnya sepatu crocs tidak lepas dari tangan dingin tiga orang sahabat, George B Boedeckter, Jr Scott Seaman dan Lyndon Duke Hanson. Mereka terispirasi dari sandal plastik yang sering di gunakan di SPA dan sandal tradisional dari Belanda. Inspirasi ini kemudian di padukan dengan sebuah bahan material plastik khusus produksi “Croslite”, Kanada.

Sehingga produk yang dihasilkan salah satunya berupa crocs trasparan. Inilah alasan Indah Setiya Rini ingin memiliki sepatu crocs. “Bentuknya yang transparan menjadi ciri kas sepatu ini” tuturnya.

Mahasiswi Ilmu Kesejahteraan Sosial ini pertama kali mencoba sepatu crocs, karena dipaksa teman-temannya. “teman-teman memaksaku, tapi tenyata lama-kelamaan enak juga”. Tidak lama berselang mahasiswa semester lima ini akhirnya memutuskan untuk membeli dan mengenakan setiap hari.

Beda dengan Munfaati mahasiswi jurusan Keuangan Islam Ini mempunyai kesan berbeda saat pertama kali mengenakan sepatu crocs. Ia sempat tergelincir saat menuruni anak tangga. Bahkan ia sempat dua hari absen kuliah. “saat itu memang kondisi lantainya licin dan aku terburu-buru” kisahnya.

“Namun, lama kelamaan aku menikmatinya,” kenangnya. Bahkan mahasiswi semester tiga ini bersama beberapa temannya menggunakan sepatu crocs sampai sekarang.

 Dalam jenis-jenis sepatu crocs, Faati lebih memilih jenis sepatu crocs Carlisa dari pada crocs Havana, Olivia, karena lebih empuk, rekat dan ringan. “Tapi hati-hati terhadap merek sepatu crocs yang ada di pasaran. Banyak produk-produk tiruan dengan harga murah, tapi kuliatisnya juga murah ” pesannya.

0 komentar:

Posting Komentar