Minggu, 04 November 2012

Kualitas Memukau, Harga Terjangkau


Oleh Irma Suryani
Perempuan tak pernah lepas dari perhiasan yang melekat pada tubuh. Selain menambah rasa percaya diri, juga berfungsi sebagai estetika atau keindahan. Perhiasan yang sering disebut sebagai aksesoris ini mempunyai bermacam bentuk, yakni berupa kalung, anting-anting, giwang, cincin, dan gelang. Lazimnya, segala bentuk perhiasan tersebut terbuat dari logam mulia seperti emas dan platina (emas putih) yang mempunyai harga tinggi.
Dengan harga yang begitu meroket, wajar bila sebagian orang berpikir puluhan kali sebelum membeli barang berharga tersebut. Namun, tidak hanya emas dan platina saja yang laris di pasaran, logam perak pun bisa dijadikan alternatif perhiasan. Logam ini berwarna putih perak dan berkilau bila terkena cahaya. Bagi yang menginginkan perhiasan yang lebih terjangkau, perak bisa dijadikan pilihannya.
Di kota Jogja, pusat kerajinan perak ada di kawasan wisata Kotagede. Terletak 5 km ke arah tenggara dari pusat kota (Malioboro), membuat daerah ini sering dikunjungi wisatawan. Banyak ditemui toko-toko perajin perak yang berjajar di sepanjang jalan. Salah satunya adalah MS Silver yang terletak di kawasan utara daerah wisata perak Kotagede ini. Toko ini menjual berbagai jenis kerajinan perak seperti miniatur borobudur, prambanan, kereta kuda, becak, bahkan wayang. Selain itu juga menjual bermacam perhiasan wanita mulai dari kalung, gelang, cincin, dan anting-anting.
Rianawati, seorang pengelola dan penjaga toko MS Silver ini mengatakan bahwa perhiasan perak makin banyak dicari menyusul melonjaknya harga emas di pasaran. Lagipula, memakai perhiasan emas yang terlalu mencolok ditempat umum bisa mengundang perhatian oknum yang berniat jahat. “kalau pakai emas itu terlalu beresiko, kalau hilang dijalan kan sayang”, tuturnya lembut. Kelebihan perak adalah memang mempunyai kilau yang menyamai emas, namun bisa diperoleh dengan harga yang relatif murah. “kalau cuma perak yang hilang kan tidak usah terlalu sedih, mbak”, gurau penjaga toko yang akrab disapa Wati ini.
Lebih lanjut, Wati menuturkan bahwa perhiasan yang banyak dicari adalah cincin couple atau sarimbit. Cincin sepasang ini banyak dicari oleh muda mudi yang sudah mempunyai pasangan. Perhiasan ini dipaket dengan harga Rp 150.000,00 sampai Rp 500.000,00 satu pasang belum termasuk tempat cincinnya. “kalau sama tempatnya tambah Rp 20.000,00 saja”, lanjut Wati. Sedangkan untuk cincin biasa dipatok dengan harga Rp 50.000,00 sampai Rp 250.000,00 tergantung ukuran dan kerumitan desain.
Untuk perhiasan lain seperti kalung dan gelang diberandol dengan harga Rp 250.000,00. Sedangkan untuk anting-anting mempunyai harga bervariasi tergantung ukuran dan kualitas peraknya. Ada yang hanya seharga Rp 50.000,00, namun juga ada yang mencapai Rp 300.000,00. Semua harga merupakan standar pasar dan tidak berani menaikkan tarif seenaknya. Dengan harga yang miring, perhiasan perak menjadi pilihan bagi yang belum berani mengambil resiko membeli emas. “kualitas perak juga tak kalah memukau kok, bahkan harganya juga terjangkau”, tutupnya seraya tersenyum.

0 komentar:

Posting Komentar