Oleh Irma Suryani
Perempuan tak pernah lepas dari perhiasan yang melekat pada tubuh. Selain menambah rasa percaya diri, juga berfungsi sebagai estetika atau keindahan. Perhiasan yang sering disebut sebagai aksesoris ini mempunyai bermacam bentuk, yakni berupa kalung, anting-anting, giwang, cincin, dan gelang. Lazimnya, segala bentuk perhiasan tersebut terbuat dari logam mulia seperti emas dan platina (emas putih) yang mempunyai harga tinggi.
Perempuan tak pernah lepas dari perhiasan yang melekat pada tubuh. Selain menambah rasa percaya diri, juga berfungsi sebagai estetika atau keindahan. Perhiasan yang sering disebut sebagai aksesoris ini mempunyai bermacam bentuk, yakni berupa kalung, anting-anting, giwang, cincin, dan gelang. Lazimnya, segala bentuk perhiasan tersebut terbuat dari logam mulia seperti emas dan platina (emas putih) yang mempunyai harga tinggi.
Dengan harga yang
begitu meroket, wajar bila sebagian orang berpikir puluhan kali
sebelum membeli barang berharga tersebut. Namun, tidak hanya emas dan
platina saja yang laris di pasaran, logam perak pun bisa dijadikan
alternatif perhiasan. Logam ini berwarna putih perak dan berkilau
bila terkena cahaya. Bagi yang menginginkan perhiasan yang lebih
terjangkau, perak bisa dijadikan pilihannya.
Di kota Jogja, pusat
kerajinan perak ada di kawasan wisata Kotagede. Terletak 5 km ke arah
tenggara dari pusat kota (Malioboro), membuat daerah ini sering
dikunjungi wisatawan. Banyak ditemui toko-toko perajin perak yang
berjajar di sepanjang jalan. Salah satunya adalah MS Silver yang
terletak di kawasan utara daerah wisata perak Kotagede ini. Toko ini
menjual berbagai jenis kerajinan perak seperti miniatur borobudur,
prambanan, kereta kuda, becak, bahkan wayang. Selain itu juga menjual
bermacam perhiasan wanita mulai dari kalung, gelang, cincin, dan
anting-anting.
Rianawati, seorang
pengelola dan penjaga toko MS Silver ini mengatakan bahwa perhiasan
perak makin banyak dicari menyusul melonjaknya harga emas di pasaran.
Lagipula, memakai perhiasan emas yang terlalu mencolok ditempat umum
bisa mengundang perhatian oknum yang berniat jahat. “kalau pakai
emas itu terlalu beresiko, kalau hilang dijalan kan sayang”,
tuturnya lembut. Kelebihan perak adalah memang mempunyai kilau yang
menyamai emas, namun bisa diperoleh dengan harga yang relatif murah.
“kalau cuma perak yang hilang kan tidak usah terlalu sedih, mbak”,
gurau penjaga toko yang akrab disapa Wati ini.
Lebih lanjut, Wati
menuturkan bahwa perhiasan yang banyak dicari adalah cincin couple
atau sarimbit. Cincin sepasang ini banyak dicari oleh muda mudi yang
sudah mempunyai pasangan. Perhiasan ini dipaket
dengan harga Rp 150.000,00 sampai Rp 500.000,00 satu pasang belum
termasuk tempat cincinnya. “kalau sama tempatnya tambah Rp
20.000,00 saja”, lanjut Wati. Sedangkan untuk cincin biasa dipatok
dengan harga Rp 50.000,00 sampai Rp 250.000,00 tergantung ukuran dan
kerumitan desain.
Untuk perhiasan lain
seperti kalung dan gelang diberandol dengan harga Rp 250.000,00.
Sedangkan untuk anting-anting mempunyai harga bervariasi tergantung
ukuran dan kualitas peraknya. Ada yang hanya seharga Rp 50.000,00,
namun juga ada yang mencapai Rp 300.000,00. Semua harga merupakan
standar pasar dan tidak berani menaikkan tarif seenaknya. Dengan
harga yang miring, perhiasan perak menjadi pilihan bagi yang belum
berani mengambil resiko membeli emas. “kualitas perak juga tak
kalah memukau kok, bahkan harganya juga terjangkau”, tutupnya
seraya tersenyum.
0 komentar:
Posting Komentar