Senin, 19 November 2012

Mengabadikan “Kata”

Oleh Taufiqurrahman
Salah satu kelemahan manusia adalah lupa dalam banyak hal. Termasuk lupa mengingat nama, apalagi perkataan seseorang. Tapi dengan adanya perkembangan teknologi, mengingat dan mengulang perkataan seseorang akan menjadi lebih mudah. Salah satunya menggunakan digital recorder atau perekam suara.
Digital recorder memang sudah tidak asing di telinga kita. Bahkan sekarang hampir setiap alat komunikasi (handphone) sudah dilengkapi fasilitas perekam suara itu. “Sayangnya banyak orang kurang memanfaatkannya secara maksimal” tutur Ibnoe Hajar, wartawan LPM ARENA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Ia menjelaskan bahwa perekam suara itu sangat penting dalam beberapa kondisi. Pertama, ketika kita memang membutuhkan alat perekam tersebut. Kedua, untuk mendokumentasikan sebuah percakapan atau janji. Dan ketiga adalah untuk mengingat atau mengabadikan suatu perkataan.
Sementara itu, pria yang akrab dipanggil Hajar ini menggunakan digital recorder selain untuk media perekam saat wawancara, juga sebagai penghibur kesepian. Pasalnya, digital recorder yang dimilikinya selain sebagai alat perekam juga dapat di jadikan MP3 Player. “Ini semakin praktis dan mengasikkan” kata mahasiswa semester tujuh, jurusan Jinayah Sisah, Syariah UIN Sunan Kalijaga ini.
Bahkan saking praktisnya, hajar berusaha memaksimalkan penggunaan digital recorder dalam kegiatan sehari-hari. “Saya menggunakan digital rekorder Xtronik, untuk meningkatkan daya ingat saya” tuturnya.
Meningkatkan daya ingat ini, ia lakukan pada beberapa hal. Diantaranya adalah merekam saat dosen mengajar atau menerangkan tentang teori. Hal ini sangat positif ketika ia belajar sebagai alat bantu.
Mahasiswa yang memiliki IPK 3,89 ini, kenapa merekomendasikan Xtronik sebagai alat pegangan untuk merekam karena lebih praktis. “file hasil rekaman bukan berbentuk wav, tapi mp3 tanpa kita convert. sehingga kita bisa langsung mendengarkan hasil rekaman kita, tanpa kita harus memindahkan ke komputer atau leptop” ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh Farihatul Qomaryah, mahasiswi Bahasa sastra Inggris, Adab UIN Sunan Kalijaga. Digital Recorder Xtronik memang tidak satu-satunya perekam suara yang hasilnya dapat diputar setelah merekam. Perekam suara handphone adalah salah satu contohnya. Tapi yang membedakan adalah kuliatas suara dan daya jangkau perekam suara itu sendiri. “Selain harganya cocok untuk saku mahasiswa, kualitas Xtronik tidak jauh berbeda dengan produk-produk ternama seperti Simbadda ataupun Sony ” imbuhnya.

0 komentar:

Posting Komentar